BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Investasi pada dasarnya adalah
kreatifitas seseorang untuk mendapatkan keuntungan. Dalam berinvestasi terdapat
begitu banyak alternatif yang dapat digunakan oleh masyarakat pemodal untuk
melakukan investasi yang di inginkan, misalnya investasi dapat dilakukan antara
lain menabung, membeli tanah dan bangunan, membeli emas, maupun membeli
surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Namun, dari begitu banyaknya
alternatif investasi, masyarakat pemodal belum terlalu mengetahui alternatif
yang dapat memberikan dia keuntungan yang besar.
Beberapa orang beranggapan bahwa
berinvestasi dengan cara membeli properti, tanah, emas adalah alternatif
investasi yang sangat menjanjikan, padahal berinvestasi di alternatif ini selain
memiliki pengembalian yang rendah juga memiliki risiko yang cukup besar.
Misalnya saja berinvestasi dengan cara membeli properti (rumah dan tanah),
mungkin masyarakat pemodal beranggapan bahwa berinvestasi di alternatif ini
sangat menjanjikan karena harganya semakin lama semakin tinggi padahal
alternatif ini memiliki risiko yang cukup tinggi seperti tergusur ataupun
kebakaran.
Saham dan obligasi merupakan
alternatif investasi yang sangat menjanjikan, namun, masih banyak masyarakat
pemodal yang belum menanmkan kelebihan dananya untuk berinvestasi di saham dan
obligasi di karenakan masyarakat pemodal belum mengetahui keuntungan yang dapat
diberikan saham dan obligasi.
BAB II
SAHAM DAN OBLIGASI ALTERNATIF INVESTASI
A. SAHAM
1. Pengertian
Saham
Saham adalah surat berharga yang
menunjukkan kepemilikan atau penyertaan modal investor di dalam suatu
perusahaan. Artinya, jika seseorang membeli saham suatu perusahaan, berarti dia
telah menyertakan modal ke dalam perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang
ia beli.
2. Karakteristik
Saham
Saham merupakan surat berharga yang
memiliki beberapa karakteristik, antara lain:
a. Hak Atas
Keuntungan Perusahaan
Pemegang saham memiliki hak atas
keuntungan yang dihasilkan perusahaan tersebut. Pembagian keuntungan tersebut
disebut dengan istilah deviden. Deviden dibayarkan sepanjang perusahaan
memperoleh laba. Dengan demikian, jika perusahaan mengalami kerugian maka
deviden tidak akan dibagikan kepada para pemegang saham. Pembagian deviden
harus mendapat persetujuan para pemegang saham dalam acara Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).
b. Hak Atas Perusahaan
Pemegang
saham pada dasarnya adalah pemilik perusahaan. Dengan demikian, pemegang saham
memiliki hak atas harta yang dimiliki perusahaan. Jika suatu ketika perusahaan
tersebut bubar atau dilikuidasi, maka pemegang saham berhak atas kekayaan
perusahaan yang tersisa setelah seluruh utang perusahaan dilunasi.
c. Hak Suara Dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Setiap pemegang saham mempunyai hak
suara dalam RUPS. Setiap lembar saham mewakili satu hak suara (one share on vote) pada sebuah
pemungutan suara (voting) di dalam
RUPS. Jadi, semakin besar jumlah saham yang dimiliki, maka akan semakin besar
pula hak suara seorang pemegang saham dalam voting
untuk menentukan agenda rapat.
3. Keuntungan Saham
Berinvestasi di saham dapat memberikan
keuntungan, antara lain:
a. Capital Gain
Capital
Gain yaitu selisih antara harga beli dengan harga jual yang lebih tinggi. Capital Gain terbentuk karena adanya
aktivitas perdagangan di pasar sekunder. Dimisalkan sewaktu membeli saham
nilainya Rp3.000,00 per saham dan kemudian dijual dengan harga Rp4.000,00 per
saham. Jadi selisih yang sebesar Rp1.000,00 ini disebut Capital Gain.
b. Deviden
Deviden merupakan keuntungan yang
dibagikan kepada pemegang saham. Biasanya tidak seluruh keuntungan dibagikan
kepada pemegang saham, tetapi ada bagian yang ditanam kembali. Besarnya deviden
ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan tersebut. Namun,
perusahaan tidak selalu membagikan deviden kepada pemegang saham tetapi
tergantung kepada kondisi perusahaan itu sendiri (khusunya berkaitan dengan
keuntungan yang diraih). Artinya jika perusahaan mengalami kerugian tentu saja
deviden tidak akan dibagikan pada tahun berjalan tersebut.
4. Risiko Saham
Saham dapat memberikan keuntungan
kepada para pemegangnya, namun saham juga mengandung beberapa risiko, antara
lain:
a. Capital Loss
Dalam aktivitas perdagangan saham,
investor tidak selamanya mendapatkan Capital
Gain. Adakalanya investor harus menjual saham dengan harga jual yang lebih
rendah dari harga beli. Dengan demikian, seorang investor mengalami Capital Loss. Dimisalkan sewaktu membeli
saham nilainya Rp3.000,00 per saham dan kemudian dijual dengan harga Rp2.000,00
per saham. Jadi selisih yang sebesar Rp1.000,00 ini disebut Capital Loss.
b. Perusahaan
Bangkrut atau Dilikuidasi
Perusahaan yang sahamnya dimiliki,
dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut di bubarkan. Dalam
hal ini hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah
seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi. Jika masih terdapat sisa dari
hasil penjualan harta perusahaan tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara
proporsional kepada seluruh pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan
perusahaan, maka pemegang saham tidak akan memperoleh apa-apa. Ini merupakan
risiko terberat dari seorang pemegang saham.
B. OBLIGASI
1. Pengertian
Obligasi
Obligasi
adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit obligasi meminjam
sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki kewajiban untuk membayar bunga
secara berskala, dan kewajiban untuk melunasi pokok utang pada waktu yang telah
ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
2. Karakteristik
Obligasi
Obligasi merupakan alternatif
investasi yang memiliki beberapa karakteristik, yaitu sebagai berikut:
a. Memiliki Masa
Jatuh Tempo
Masa berlaku suatu obligasi sudah
ditentukan secara pasti saat obligasi tersebut diterbitkan, misalnya 5 tahun, 7
tahun dan seterusnya. Artinya, jika telah melampaui masa jatuh tempo, maka
obligasi tersebut tidak berlaku lagi.
b. Nilai Pokok
Utang
Besarnya nilai obligasi yang
dikeluarkan sebuah perusahaan telah ditetapkan sejak awal obligasi tersebut
diterbitkan.
c. Kupon Obligasi
Pendapatan utama pemegang obligasi
adalah berupa bunga yang dibayar perusahaan kepada pemegang obligasi pada waktu
yang telah ditentukan misalnya setiap 3 bulan, atau setiap 6 bulan sekali. Di
obligasi, istilah bunga umumnya disebut kupon. Kupon merupakan daya tarik utama
investor untuk membeli obligasi karena kupon tersebut merupakan pendapatan
pasti yang diterima pemegang obligasi selama masa berlakunya obligasi tersebut.
d. Peringkat
Obligasi
Peringkat obligasi berguna untuk
memberikan investor gambaran tingkat risiko ketidakmampuan perusahaan dalam
membayar, maka didalam dunia surat utang atau obligasi dikenal suatu tingkat
yang menggambarkan kemampuan membayar kewajiban tersebut dikenal dengan istilah
peringkat obligasi. Peringkat obligasi dikeluarkan oleh lembaga independen yang
secara khusus bertugas memberikan peringkat atas semua obligasi yang
diterbitkan perusahaan.
3. Jenis-jenis Obligasi
Jenis-jenis obligasi yang dapat
dijadikan alternatf investai, antara lain:
a. Obligasi
Korporasi
Obligasi korporasi yaitu obligasi
yang diterbitkan perusahaan, baik perusahaan publik maupun perusahaan non
publik
b. Obligasi
Pemerintah
Obligasi pemerintah yaitu obligasi
yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu negara seperti Surat Utang Negara (SUN),
Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
c. Obligasi
Pemerintah Daerah
Obligasi pemerintah daerah yaitu
obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah.
4. Keuntungan
Obligasi
Keutungan yang dapat di peroleh
pemegang obligasi, antara lain:
a. Memberikan Pendapatan Tetap (Fixed Income) berupa Kupon.
Hal ini merupakan keuntungan utama
obligasi, dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan berupa bunga
secara rutin selama waktu berlakunya obligasi. Bunga yang ditawarkan obligasi
umumnya lebih tinggi daripada bunga yang diberikan deposito atau SBI.
b. Keuntungan Atas Penjualan Obligasi (Capital Gain)
Pemegang obligasi dapat memperjualbelikan
obligasi yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi dibandingkan dengan
harga belinya maka tentu saja pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih
yang disebut capital gain.
5. Risiko Obligasi
Obligasi termasuk surat berharga yang
memiliki risiko yang relatif rendah, namun obligasi tetap mengandung beberapa
risiko, antara lain:
a. Risiko Gagal Bayar (Default)
Risiko gagal bayar (default) adalah ketidakmampuan perusahaan dalam mengembalikan
kewajibannya. Walaupun jarang terjadi, namun dapat saja suatu ketika penerbit
obligasi tidak mampu membayar baik bunga maupun pokok obligasi.
b. Risiko Tingkat Suku
Bunga
Pergerakan harga obligasi sangat
ditentukan oleh pergerakan tingkat suku bunga. Pergerakan obligasi berbanding
terbalik dengan tingkat suku bunga. Apabila jika tingkat suku bunga naik maka
harga obligasi akan turun, sebaliknya jika tingkat suku bunga turun maka harga
obligasi akan naik.
C. PERBEDAAN SAHAM DAN OBLIGASI
Saham dan obigasi merupakan alternatif
berinvestasi yang sangat menjanjikan. Walaupun saham memiliki risiko yang
sangat tinggi tetapi saham juga memiliki pengembalian yang sangat tinggi juga
yang dapat kita peroleh dalam jangka waktu yang relatif singkat. Sedangkan
obligasi memiliki keuntungungan yang cukup tinggi karena dapat memberikan
pendapatan tetap selama obligasi itu berlaku berupa bunga obligasi yang lebih
dikenal dengan istilah kupon.
Saham dan obligasi merupakan
alternatif investasi menjanjikan keuntungan yang relatif tinggi jika
berinvestasi di alternatif ini. Saham menawarkan keuntungan Capital Gain dan deviden, sedangkan
oblgasi menawarkan keuntungan berupa pendapatan tetap kepada pemegang saham
berupa bunga dan obligasi ternyata juga dapat diperdagangkan sehingga pemegang
obligasi bisa mendapatkan Capital Gain
atas penjualan obligasi yang dimilikinya. Tetapi, dalam berinvestasi selain
keuntungan, juga terdapat risiko yang akan timbul, begitu juga dengan berinvestasi
disaham dan obligasi. Di saham saja, risiko yang dapat timbul adalah Capital Loss, tidak mendapat deviden
karena perusahaan mengalami kerugian dan risiko perusahaan dilikuidasi.
Sedangkan risiko yang dapat timbul jika berinvestasi obligasi adalah risiko default yaitu perusahaan tidak mampu
membayar kewajibannya baik membayar kupon maupun nilai pokok obligasi, ini
merupakan risiko yang paling berat dalam berinvestasi obligasi, walaupun jarang
terjadi namun patut untuk diwaspadai. Selain itu risiko tingkat suku bunga yang
dapat mempengaruhi harga obligasi.
Pasar modal memiliki banyak
instrumen-instrumen keungan yang diperdagangkan, saham dan obligasi merupakan
instrumen yang paling populer dari sekian banyaknya instrumen pasar modal yang
diperdagangkan di lantai bursa. Hal ini di karenakan keuntungan yang dijanjikan
oleh saham dan obligasi memiliki daya tarik sendiri bagi para investor untuk
berinvestasi di saham dan obligasi. Baik saham dan obligasi terdapat beberapa
jenis. Saham sendiri memiliki dua jenis yaitu saham biasa dan saham preferen,
bedanya adalah saham preferen lebih sedikit menguntungkan dibandingkan saham
biasa hal ini karena saham preferen mendapat pembayaran tetap dari perusahaan
sedangkan saham biasa sangat tergantung oleh kinerja perusahaan. Obligasi
memiliki beberapa jenis, jika di lihat dari siapa yang menerbitkannya obligasi
dapat dibedakan menjadi obligasi korporasi, obligasi pemerintah, dan obligasi
pemerintah daerah, sedangkan jika di tinjau dari tingkat suku bunga atau kupon
yang ditawarkan obligasi dibedakan menjadi obligasi fixed rate yaitu obligasi yang memberikan kupon dengan prosentase
yang tetap. Misalnya obligasi perusahaan A diterbitkan dengan fixed rate sebesar 20% maka, pemegang
obligasi akan menerima kupon yang tetap selama masa obligasi tersebut berlaku
serta obligasi floating rate yaitu
obligasi yang besarnya kupon tidak dipatok tetap melainkan berdasarkan ukuran
tertentu. Misalnya obligasi B diterbitkan selama 5 tahun dengan kupon 3% diatas
harga SBI. Artinya selama 5 tahun pemegang obligasi akan menerima kupon 3%
diatas suku bunga SBI.
Berikut ini perbandingan antara saham
dan obligasi:
Karakteristik
|
Saham
|
Obligasi
|
Sifat
|
Penyertaan
modal
|
Utang
|
Penerbit
|
Perusahaan
|
Perusahaan
Pemerintah
|
Risiko
|
1. Tidak mendapat
deviden
2. Capital loss
3. Likuidasi
|
1. Gagal bayar
atas kupon atau pokok
2. Capital loss
|
Jenis
|
1. Saham Biasa
2. Saham preferen
|
1. Obligasi
korporasi
2. Obligasi
pemerintah
|
Mekanisme
Perdagangan di Pasar Skunder
|
Diperdagangkan di
Bursa Efek
|
Diperdagangkan di
luar bursa (over-the-counter)
|
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berinvestasi merupakan kegiatan yang
dapat memberikan kita banyak keuntungan, dari sekiang banyaknya alternatif yang
dapat digunakan untuk berinvestasi, masyarakat pemodal harus lebih jeli melihat
alternatif mana yang dapat memberikan keuntungan yang tinggi dan risiko yang
dapat d tekan sekecil mungkin. Saham dan obligasi merupakan alternatif
investasi yang sangat menjanjikan, saham dapat memberikan kita keuntungan yang
relatif tinggi dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama dan jika kita
berinvestasi di saham maka secara otomatis perusahaan yang sahamnya kita miliki
merupakan harta kita dan memiliki hak suara dalam RUPS untuk menentukan
kebijakan perusahaan. sedangkan obligasi juga memberikan keuntungan yang cukup
tinggi dengan risiko yang cukup rendah. Jadi, berinvestasi di saham dan obligasi dapat memberikan kita
keuntungan yang sangat menjanjikan
B. SARAN
Saham dan Obligasi merupakan
alternatif yang berbeda, kita tentunya juga harus melihat keduanya apakah kita
cocok jika berinvestasi di saham ataupun berinvestasi di obligasi. Jika kita
merupakan investor yang ingin mendapatkan pengembalian yang tinggi dari
kegiatan investasi dan cukup toleran dengan risiko yang dapat timbul. Maka, saham
merupakan alternatif yang sangat cocok karena saham memberikan tingkat
pengembalian yang tinggi dalam jangka waktu yang relatif singkat. Tetapi, jika
kita merupakan investor yang takut akan risiko dan ingin nilai pokok uang kita
kembali. Maka, alternatif yang cocok adalah berinvestasi di obligasi karena
obligasi dapat memberikan pendapatan tetap berupa bunga (kupon) kepada pemegang
obligasi dan penerbit obligasi akan meluansi nilai pokok obligasi pada saat
obligasi tersebut sudah jatuh tempo.
Contoh investasi
sementara pada saham
Tgl. 6 Mar 2006 PT. B membeli 1000 lembar
saham milik PT. A dengan harga Rp 1.200 per lembar. Saham tersebut mempunyai
nilai nominal Rp 1.000 per lembar. Untuk transaksi itu, perusahaan dibebani
biaya komisi broker sebesar Rp 50.000
Perhitungan :
Harga beli = Rp 1.200 x 1000 lbr = Rp
1.200.000
Biaya komisi = Rp 50.000
Harga Perolehan = Rp 1.250.000
Tgl. 10 April
2006, PT. B menerima PERHITUNGAN SAHAM
dividen tunai sebesar Rp 150 per lembar
Perhitungan :
Dividen = 1000 lbr x Rp 150 = Rp 150.000
Tgl. 5 Juni 2006, PT. B menjual semua
sahamnya dengan kurs 130% dan berkaitan dengan hal itu, perusahaan dikenakan
biaya komisi broker 1%
Perhitungan :
- Harga Jual = 130% x 1000 lembar x Rp 1.000,- = Rp 1.300.000
- Biaya komisi = 1% x Rp 1.300.000,- = Rp 13.000 –
- Hasil Penjualan Saham = Rp 1.287.000
- Harga Perolehan = Rp 1.250.000 +
- Laba Penjualan Saham = Rp 37.000
DAFTAR PUSTAKA
Purwanta, Wiji dan Hendy Fakhruddin, 2006, Mengenal Pasar Modal. Jakarta, Salemba
Empat;
Bursa efek indonesia, 2008, Panduan Pemodal. Jakarta, Bursa Efek Indonesia;
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II SAHAM DAN OBLIGASI ALTERNATIF
INVESTASI
A. Saham
1. Pengertian Saham
2. Karakteristik Saham
3. Keuntungan Saham
4.
Resiko Saham
B. Obligasi
1.
Pengertian Obligasi
2.
Karakteristik Obligasi
3.
Jenis-jenis Obligasi
4. Keuntungan Obligasi
5.
Resiko Obligasi
C. Perbedaan
Saham dan Obligasi
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin
segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
taufiq dan hidayahNya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul SAHAM DAN OBLIGASI, namun
kami menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih
banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan
kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabatnya
dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya.
Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas segala perhatiannya.
Kelompok 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar