Selasa, 05 Januari 2016

PEJUANG INDRAGIRI HULU TAHUN 1949

NETRAL HARGA MATI
MERDEKA ATAU MATI
KRONOLOGIS MENINGGALNYA 
SUAMI DARI FATIMAH PADA JANUARI 1949

            Tepat pada 5 Januari 1949 Pasukan Payung Belanda yang ke 2 diperkirakan 8.30 WIB, sebab penerjunan yang pertama banyak yang gugur sehingga pasukan payung ke 2 di terjunkan di belakang Rumah Bupati dan Kantor Bupati sebab di belakang rumah Bupati tersebut ada lapangan bola kaki untuk anak-anak bermain maka Tentara Belanda yang diterjunkan di lapangan tersebut berhasil dengan selamat dan menghantam/menembak tentara Republik Indonesia yang bertugas memegang senjata penembak pesawat.
            Sehingga 2 orang yang memegang senjata penembak pesawat tersebut meninggal dunia dan Komandannya melarikan diri kebelakang rumah Bupati langsung menuju ketepi sungai Indragiri Hulu dan waktu itu juga Bupati Indragiri Hulu dan waktu itu juga Bupati Indragiri Hulu sedang berada di belakang rumahnya untuk menuju Kekantor tetapi malang baginya salah seorang Militer Belanda mengetahui Bapak Bupati tersebut lalu ditembaklah Bapak Bupati Tersebut (Gugur). Yang  dua orang mengejar yang lari ketepi sungai langsung menembak ke Komandan yang bernama Letda UTO ABDULLAH yang berada di tepi sungai.

Terjadinya peristiwa tersebut saat almarhum ayah Utoh Abdullah menitipkan suatu pesan kepada sang istri dan anak nya sebelum pergi untuk berperang melawan serangan pasukan Belanda.
Ayah (mah, jaga lah dirimu baik" dan jaga lah anak" kita ??)
Ibu (iya yah ibu akan menjaga semua harta yang paling berharga buat kita)
Ayah (mah,jika aku berperang nanti doa kan lah saya dan jika saya sudah tidak datang lagi kerumah ini berarti saya sudah gugur dalam pertempuran itu ) assalamualaikum.
Ibu pun menjawab wa'alaikum salam . saat itu pula istri dari Utoh Abdullah tersebut bersiap" untuk menyelamatkan diri dan membawa anak" ke sebuah hutan agar pasukan dari belanda tersebut tidak mengetahuinya jejak dari istri dan anak Utoh Abdullah.
Hari berganti hari minggu berganti minggu istri Utoh Abdullah dan anak-anaknya selalu mengintai dari dedaunan hutan tak jauh dari rumahnya untuk mengetahui datangnya seorang ayah yang saat itu pergi untuk membela negara Indonesia istri dari Utoh Abdullah tidak menemukan satu tanda pun dari suami dan ayah dari anak mereka pulang kerumah yang seperti dijanjikan sebelum pergi berperang. Hati dari seorang istri dan anak merasa ayah tercinta meraka sudah gugur dalam berperang karena tidak menunjukan satu titik sebagai petunjuk. Air mata pun berjatuhan saat mengingat peristiwa singkat pesan dari suami tersebut.
            Sampai saat ini mereka hanya bisa menengenang masa-masa indah saat ayah masih hidup hanya foto ayah yang bisa kami pandang sekaligus menghilangkan rasa rindu dihati seorang anak.

            Demikianlah kronologi (cerita singkat) dari kisah 5 Januari 1949. Cerita ini diketahui Ketua 45 CUP Kabupaten Indragiri Hulu.

=========
KRONOLOGIS MENINGGALNYA JAFRIZEN
PADA JANUARI 1949
  
            Tepat pada 5 Januari 1949 Pasukan Payung Belanda yang ke 2 diperkirakan 8.30 WIB, sebab penerjunan yang pertama banyak yang gugur sehingga pasukan payung ke 2 di terjunkan di belakang Rumah Bupati dan Kantor Bupatid sebab di belakang rumah Bupati tersebut ada lapangan bola kaki untuk anak-anak bermain maka Tentara Belanda yang diterjunkan di lapangan tersebut berhasil dengan selamat dan menghantam/menembak tentara Republik Indonesia yang bertugas memegang senjata penembak pesawat.
             Sehingga 2 orang yang memegang senjata penembak pesawat tersebut meninggal dunia dan Komandannya melarikan diri kebelakang rumah Bupati langsung menuju ketepi sungai Indragiri Hulu dan waktu itu juga Bupati Indragiri Hulu dan waktu itu juga Bupati Indragiri Hulu sedang berada di belakang rumahnya untuk menuju Kekantor tetapi malang baginya salah seorang Militer Belanda mengetahui Bapak Bupati tersebut lalu ditembaklah Bapak Bupati Tersebut (Gugur). Yang  dua orang mengejar yang lari ketepi sungai langsung menembak ke Komandan yang bernama Letda UTO ABDULLAH yang berada di tepi sungai.

            Setelah Komandan yang bernama UTO ABDULLAH gugur. Militer Belanda tersebut mengumpulkan Tentara Payung untuk menyerang Kota Rengat, membagi dua Pasukan. Pasukan pertama menelusuri tepi sungai dan Pasukan kedua menelusuri arah pasar sesampainya pasukan pertama dekat Penjara ada 2 penjaga lari ketepi sungai menuju ke seberang, malang bagi mereka berdua mereka langsung ditembak. Pasukkan Belanda sampai didekat kantor Pos ada 2 orang melarikan diri keseberang, malang juga baginya mereka juga tertembak. Sesudah itu Belanda meneruskan perjalannya mendekati SD 2  keluarlah seorang anak dan langsung ditembak, anak tersebut bernama ZAPRI ZAIN yang berusia 10 tahun, mayatnya tidak ditemukan serta namanya ada di Tugu Pahlawan Rengat.

=======
KRONOLOGIS RUDI  PADA 
AGRESI BELANDA JANUARI 1949
  
            Pasukkan Belanda sampai didekat kantor Pos ada 2 orang melarikan diri keseberang, malang juga baginya mereka juga tertembak. Sesudah itu Belanda meneruskan perjalannya mendekati SD 2  keluarlah seorang anak dan langsung ditembak, anak tersebut bernama ZAPRI ZAIN yang berusia 10 tahun, mayatnya tidak ditemukan serta namanya ada di Tugu Pahlawan.
            Dan pasukan Belanda menuju Pasar Kota Rengat maka terdengarlah ledakan yang sangat dahsyat dari suara BOM yang mengenai BOM, pelabuhan kena BOM malang bagi Kedai Kopi Bopeng kena pecahan BOM tersebut, maka anak Bopeng gugur 2 orang yang satu namanya KEWAT nama china (RUDI nama Indonesia) terkena pecahan BOM disebelah kanan kepalanya saat ini masih hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar